Secara literal adalah benar dan sejalan dengan sains.
Gembira dan tertawa akan memproduksi hormon “humours”, terutama hormon penting ini: oxytocin, endorphins, dopamine, dan serotonin. Fungsinya adalah:
– Oxytocin: disebut juga sebagai “hormon empati”, yang dapat meningkatkan rasa empati terhadap orang lain, rasa persaudaraan, kedekatan, welas asih.
– Endorphins: dapat meningkatkan batas ambang sakit dan derita. Dengan kata lain, hormon ini akan mengurangi potensi kesedihan dan sakit. Selain itu: meningkatan imun, dan kesehatan Cardiovascular.
– Dopamine: dapat meningkatkan kemampuan otak dalam daya tangkap, fokus dan konsentrasi.
– Serotonin: antidepressants yang meningkatkan kegembiraan dan mood.
*Catatan, kedua hormon terakhir ini juga diproduksi oleh kopi (yang baik dan murni).
—
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegembiraan, kesenangan, tertawa, dapat memproduksi hormon yang sangat esensial. Dampak dari seluruh hormon tersebut secara umum adalah membuat fisik awet muda dan meningkatkan kesehatan secara umum (well-beingness).
—
Namun paradoks-nya, permainan dunia adalah membuat gembira dan tertawa menjadi tantangan besar. Berbagai tantangan dan hambatan, terutama dalam aspek keterbatasan ekonomi dan latar belakang traumatik psikologis seseorang (past family & social life) membuat banyak yang memiliki persoalan besar dalam gembira dan tertawa.
Seolah kegembiraan hanyalah barang langka milik mereka yang hidupnya secara materi berkecukupan; milik mereka yang memiliki keluarga yang harmonis dan hangat.
Banyak yang merasa “berdosa” dan “tak pantas” untuk gembira dan tertawa. Mereka menerapkan dan menetapkan syarat yang tinggi bagi diri sendiri untuk sekedar bergembira, termasuk:
– bergembira bersama
– gembira dan bersyukur terhadap pencapaian dan prestasi diri sendiri, menghadiahi diri sendiri.
– gembira dan bersyukur terhadap kesenangan orang lain
– agak gengsi untuk tertawa pada kelucuan orang lain (padahal ia merasa ada kelucuan)
– iri yang tak beralasan pada kegembiraan dan kesenangan orang lain.
Lima gejala di atas, dalam kadar yang signifikan, dapat merupakan penyakit psikis yang cukup serius dan memerlukan terapi yang sungguh-sungguh.
Dalam jangka panjang, gejala ini dapat menimbulkan penyakit kanker dan lupus, penyakit degeneratif lainnya, dan penyakit yang berkaitan dengan rendahnya imun.
Mereka biasanya berada dalam lingkaran kesedihan dan kemalangan yang sulit berujung, Matrix negatif ini sulit dikoyak. Sehingga akan berpengaruh besar dalam kehidupan mereka -kehidupan yang sering menuntun pada problematika, intrik dan drama kehidupan. Selain itu juga sering sakit dan beberapa lainnya memiliki gejala psikosomatis.
—
Di gambar adalah fenomena yang sering terjadi di wall status Facebook saya dan sulit terhindarkan menjadi bahan pengamatan saya. Di screenshot rationya tak begitu senggang. Saya pernah menjumpai 98:1. Di mana 98 orang tertawa dan hanya satu orang yang tidak.
Saya selalu doakan dalam hati, semoga yang sebagian kecil ini mendapatkan banyak kegembiraan dalam hidupnya dan terhindar dari berbagai matrix drama yang tak mudah lepas dari kehidupan mereka. (Meski ada juga sebagian sangat kecil yang tak ada kaitannya dengan fenomena ini, hanya malas switch emoticon saja, atau tak tahu caranya).
Namun demikian, bukan berarti tak dapat diperbaiki, kita semua bisa mulai berlatih untuk membuat hidup ini menjadi lebih ringan. Kita bisa melatih agar hati dan pikiran menjadi relatif lebih ringan. Ringankan dan lepaskan, jangan ikat ketat kegembiraan hidup ini. Hidup adalah perayaan kesenangan, hanya saja kita sering menghindar, merasa “berdosa”, merasa tidak pantas, untuk bahagia.