Motion and Dance Retreat adalah sebuah kegiatan pembelajaran antropologi dan seni budaya. Selama seminggu peserta kegiatan tinggal di rumah-rumah warga di Kampung Temenggungan, makan kuliner tradisional kampung, belajar pencak silat, , belajar tari gandrung, belajar tari Perawan Sunti, belajar musik tradisional, belajar membatik, dan bereksplorasi menggali tentang sejarah, dan antropologi mengenai kampung tertua di kota Banyuwangi ini. Sebagai puncak rangkaian kegiatan Motion and Dance Retreat 2016, diselenggarakan pentas kolaborasi yang mengambil judul “Lelakon Abang Putih”. Dalam pentas yang sangat organik ini berkolaborasilah berbagai elemen: peserta Motion & Dance Retreat, pemain pencak silat, penari gandrung anak, penari sepuh, pembaca puisi, pemain gamelan senior, pemain gamelan anak, musisi mudern, dan warga kampung.
Lelakon Abang Putih (Sinopsis):
Bagi sebagian orang, hidup diyakini sebagai sebuah perjalanan. Diiringi imajinasi tentang masa depan. Di sisi lain tubuh menyerap apa yang tersaji di ruang sehari-hari. Tubuh berproses di situ: merekam, menyerap, mengalami, menggali, mengolah, mengekspresikan. Muncul temuan-temuan yang menumbuhkan pandangan masyarakat tentang lingkungannya.
Tentu saja tidak semuanya berlangsung mulus. Masyarakat Temenggungan pun mengalaminya. Melakoni perjalanan yang dipenuhi hal-hal yang tak terduga. Tapi hal itu menumbuhkan mereka. Ada spirit yang pernah terpatahkan, dibuat luluh lantak. Bahkan masih menyisakan ketidaknyamanan sampai hari ini. Tapi itu tidak menghentikan langkah walau harus tertatih-tatih. Sampai akhirnya mereka mampu menyusun kembali ruang hidupnya. Dengan bermodalkan tubuh yang semakin kaya. Yang mampu menjangkau tubuh-tubuh nusantara.
Laporan: Tebo Aumbara ( Aktivis gerak tubuh nusantara)
—————————————————————————————————————————————-
