Festival Kampung Dilem,
Perwujudan rasa syukur yang nyata atas kehidupan di tanah kelahiran kami. Proses menyatunya berbagai perbedaan dalam hakikat manusia. Cita2, impian, pemikiran, karakter, dan latar belakang menyatu dalam sebuah semangat untuk maju Dan bergerak bersama.
Masyarakat Desa Gondowangi akan bergerak bersama dalam kegiatan bersih desa dengan konsep “FESTIVAL KAMPOENG DILEM #2”, sebuah acara yang bertemakan konsep kebersamaan Dan kesederhanaan. Acara ini akan diadakan selama enam hari di area punden Mbah Dilem Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang pada tanggal 10-16 September 2017.
Acara ini bermaksud untuk mencipta moment dan menjadikan pemantik tumbuh kembangnya masyarakat mengenai budaya, sosial, ekonomi, keluarga dan ketahanan yang komprehensif dalam menyongsong masa depan yang cerah, ini akan dipadukan dengan beragam acara menarik seperti festival musik ethnic, pertunjukan tari, festival kuliner khas kampoeng, pameran pembangunan Desa Gondowangi, pameran foto, culture festival, ritual sedekah bhumi, dan dolanan lawas yang menarik.
Selain itu, acara ini juga mengahadirkan Prof Maryeni (Pakar Pendidikan) dalam acara talk show mengenai “Permainan Tradisional & Modern, serta Dampak Terhadap Pendidikan & Perkembangan Anak”. Komunitas music ethnic yang akan tampil untuk memeriahkan acara ini adalah Redi dawai nusantara, Aak Agus wayan harimukti prihatin, wayang suket, wayang wolak walik wayang pancasila (lek Joemali), tarian klasik Dari penjuru nusantara, wayang kulit, jaranan, pencak, Arbanat ansamble, orasi budaya, jaringan kampung nusantara, Ali Gardy, Charles Jalu, Orda Pahar dari kalimantan, musik bambu sam Hewod Dan penampilan khas Dari desa kami wayang krucil.
Acara yang padat ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Gondowangi, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, Pegadaian, PT. Greenfield, Karang taruna desa, AMPAZ, KUD Katu Wagir, Rumah Budaya Gondowangi, Dan seluruh masyarakat Desa Gondowangi dengan swadayanya, juga beberapa media partner yang selalu menyuarakan pergerakan masyarakat.
Saudara Jatmiko sebagai ketua panita “Festival Kampoeng Dilem #2” mengatakan bahwa acara ini diharapkan agar masyarakat, khususnya lagi generasi muda kita nanti tidak melupakan budaya populer yang pernah ada Dan selalu bersemangat untuk bergerak maju dalam membangun dirinya Dan desanya dengan berbagai potensi yang ada. Selain itu, masyarakat dapat memahami dampak terhadap pendidikan dan perkembangan anak yang ditimbulkan dari permainan tradisional dan modern dalam team mongso dolanan ini. “dengan adanya acara ini, diharapkan kedepannya masyarakat, terutama generasi muda gak kehabisan ide liar untuk membangun desanya Dan masyarakatnya serta bisa meningkatkan kapasitas dirinya until menyongsong masa depan.” kata ketua panitia Festival Kampoeng Dilem #2.
Pesan mistis Dari salah satu pemuda Gondowangi, Angga rubini yang didapuk menjadi sekretaris panitia Kali ini, yaitu : “Kami ini Gila, Kami Pekok, Kami Edan, Kami Gak Waras.. Tapi kami Gak Purikan.
Kami menggila dengan tawa, kami menggila lewat budaya, kami edan karena kebersamaan, Kami bukan orang waras yang mau mengenal batas kreatifitas juga loyalitas. Kami orang-orang pekok yang selalu bermimpi tanpa harus mengorok. Kami sering kelelahan tapi kami Gak Purikan. Kami bukan satu melainkan kebersamaan yang dipersatukan lewat andil perempuan, kepemudaan juga kebudayaan. Kami isi dari sebuah wadah, sebab ada yang mewadahi maka kami sadar kami ada untuk mengisi. Dan demi Bapa Bumi Ibu Pertiwi.. kami ada dalam satu nama “Gondowangi”.
#wongedan #pekokgakpurikan #kabudayan #karangtaruna #ampaz #balera #rumahbudaya #gondoarum #anakedaemo #dilemfest #dilemfest2 #bersihdeso #gondowangimandiri #gondowangiasik “
Ini acaranya kalo di Jogja semacam karnaval merti desa gitu apa gimana?