Setelah mendapatkan sebuah bencana alam yaitu Likuifaksi atau pergeseran tanah akibat gempa Sulawesi Tengah 28 September 2018 yang lalu. Kampung Sibalaya bergiat untuk tidak larut dalam kesedihan akibat bencana tersebut, justru hikmah yang di dapat adalah energi produktif secara kolektif tumbuh bangkit terutama paramuda kampung sibalaya serta para elemen masyarakat di kampung sibalaya.
Mereka aktif dalam membawa kampungnya dimulai dari saling silang ide untuk memantik kembali Tradisi Gotong Royong warga MOSIALAMPALE di Rumah Adat BANTAYA.
dengan harapan kampung Sibalaya menjadi Kampung sebagai sumber energi Ide dan spirit. Saat pertemuan giat warga tersebut diantaranya membahas lunturnya nilai-nilai Gotong royong (MOSIALAMPALE) yang berganti dengan Tradisi materialistis,serta persiapan peresmian Rumah Adat sekaligus sarasehan bahaya konflik sosial dan Radikalisme di kampung (NGATA) Sibalaya Utara, kecamatan Tanambulava, kabupaten Sigi propinsi Sulawesi Tengah.